Selasa, 26 Juli 2016

Rangkuman BAB 8 ( Manusia Dan Pandangan Hidup )


Rangkuman BAB 8
( Manusia Dan Pandangan Hidup )
A.    Pengertian Pandangan Hidup

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang di jadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk, hidup di dunia. Pendapat merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

pandangan hidup banyhak sekali macam dan ragam nya. akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.      Pandangan hidup yang berasal dari agama pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.      Pandangan hidup yang berupa ideology yang di sesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
3.      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.

B.     Cita – Cita

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan maupun tujuan merupakan apa yang mau di peroleh seseorang pada masa mendatang. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum terpenuhi, maka cita-cita itu di sebut angan-angan.
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita di tentukan oleh kualitas manusiannya. Ada yang berkemauan, sehingga apa yang di cita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Cara kearas dalam mencappai cita-cita merupakan perjuangan hidup yang bila berhasil menjadikan dirinya puas.
Cita-cita bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa. Missalnya, bangsa Indonesia mendirikan suatu Negara yang merupakan sarana untuk menjadi suatu bangsa yang masyarakat nya memiliki keadilan dan kemakmuran.

C.        Kebajikan

Kebajikan, kebaikan, atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh terdiri atas jiwa dan raga. Manusia merupakan makhluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagai nya.


Sebagai makhluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk, baik buruk ditentukan oleh suara hati. Jadi, suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri.
setiap masyarkat adalah kumpulam pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada hakekatnya adalah kumpulan suara hati pribadi dalam masyarakat itu.sesuatu yang baik bagi masyarakat, berarti baik bagi kepentingan masyarakat. Tetapi dapat saja terjadi bahwa sesuatu yang baik bagi kepentingan umum/masyarakat tidak baik bagi salah seorang atau segelintir orang di dalamnya atau sebaliknya.
Jadi baik buruk itu di lihat menurut suara hati sendiri.
factor-faktor yang mennetukan tingkah laku setiap orang ada 3 hal:
1. Factor pembawaan(heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2. Menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environment)
3. Menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah di peroleh.

D.    Usaha / Perjuangan. 

Usaha perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-dua nya. para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmu nya dari pada dengan jasmani nya. untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dengan manusia lainnya.
karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta keasih) antara sesama manusia, maka ketidakmampuan atau kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat di atasi bersama-sama secara tolong menolong atau bergotong-royong.

Dalam Negara yang menganut ideology liberalisme, kesadaran individu yang lebih berperan untuk membantu individu lain yang kurang/tidak mampu bekerja keras memperoleh penghasilan layak. Jika individu tidak punya kesadaran atau rendah tingkat kesadaran nya untuk membantu yang lain yang kurang/tidak mampu, maka akan muncul perjuangan bebas dan persaingan bebas.

E.     Keyakinan / Kepercayaan.

Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan tuahn. Menurut Prof.DR.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
manusia adalah makhluk ciptaan tuhan, Karena itu manusia mengabdi kepada tuhan berdasarkan ajaran-ajaran tuhan yaitu ajaran agama.

Ajaran agama itu ada dua macam, yaitu:
1.      Ajaran agama dogmatis, yang di sampaikan oleh tuhan melalui nabi-nabi. Ajaran agama yang dogmatis bersifat mutlak (absolut). Terdapat dalam kitab suci Al-Quran dan hadist. Sifat nya tetap, tidak berubah-rubah.
2.      Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia, sifatnya relative (terbatas). Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama termasuk kebudayaan, terdapat dalam buku-buku agama yang di tulis oleh pemuka-pemuka agama. Sifatnya dapat berubah-rubah sesuai dengan perkembangan jaman.

F.      Langkah-Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik.

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Akan tetapi terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandamgan hidup ini. karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut:
1.      Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2.      Mengerti, tahan kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti.
3.      Menghayati, mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup , menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalam nya.
4.      Meyakini, merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan.
5.      Mengabdi, merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah di benarkan dan di terima baik oleh dirinya lebih-lebih orang lain.
6.      Mengamankan, merupakan proses terakhir yang merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar